Minggu, 20 September 2020

KABUPATEN INDRAMAYU

KABUPATEN INDRAMAYU
7 Oktober 1527




Kabupaten Indramayu (Carakan:ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦆꦤ꧀ꦢꦿꦩꦪꦸ); Aksara Sunda: (ᮊᮃᮘᮥᮕᮃᮒᮦᮔ᮪ᮄᮔ᮪ᮓᮁᮃᮙᮃᮚᮥ) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa BaratIndonesiaIbu kotanya adalah Indramayu. Nama Indramayu berasal dari kecantikan Istri Raden Arya Wiralodra bernama Nyi Endang Darma Ayu, yaitu salah satu pendiri Indramayu abad 1527 M. Nyi Endang Darma Ayu. Sebutan Darma Ayu lama kelamaan menjadi Dermayu dan In Darmayu, kemudian menjadi Indramayu.

Sejarah

Sejarah putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah bernama Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, dalam tapa baratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat wangsit

"Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah disana"

R. Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang mengajarkan Kanuragan dengan 24 muridnya. Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama "Darma Ayu" oleh R. Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan tkesaktiannya "Nyi Endang Darma", serta dapat diartikan "Kewajiaban Yang Utama" atau "Tugas Suci". Pedukuhan Cimanuk yang diberi nama "Darma Ayu" yang kemudian berubah menjadi "Indramayu", setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan berdirinya oleh R. Wiralodra pada hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharram 934H atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527. Titimangsa tersebut resmi sebagai Hari Jadi Indramayu.

v  Setelah 1527, Daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi :

Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.

v  Tahun 1546 menjadi bagian kesultanan Cirebon.

v  Tahun 1615 sebelah timur Sungai Cimanuk menjadi bagian keultanan Cirebon dan bagian baratnya termasuk dalam wilayah kerajaan Mataram.

v  Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni. Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada zaman kompeni menjadi ajang masuk pertempuran segitiga antara kompeni, Mataran dan Banten.

v  Tahun 1706, Indramayu jatuh kedalam kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajahan.

Geografi


Apabila dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Indramayu terletak pada 107° 52 ° - 108° 36 ° Bujur Timur dan 6° 15 ° - 6° 40 ° Lintang Selatan. Sedangkan berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2 %. Keadaan ini berpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan cukup tinggi, maka di daerah-daerah tertentu akan terjadi genangan air. Kabupaten Indramayu terletak di pesisir utara Pulau Jawa dan memiliki 10 kecamatan dengan 35 desa yang berbatasan langsung dengan laut dengan panjang garis pantai 114,1 Km.

Bahasa

Secara umum ada dua bahasa daerah yang digunakan masyarakat Kabupaten Indramayu, yakni bahasa Jawa dan Sunda. Bahasa Jawa digunakan oleh mayoritas masyarakat, yakni kira-kira 90% dari sekitar penduduk yang berjumlah 1,7 juta jiwa. Sisanya menggunakan bahasa Sunda.

Ada dua jenis bahasa Sunda yang digunakan. Pertama, bahasa Sunda Priangan atau bahasa Sunda fase baru, yang digunakan masyarakat di Kecamatan Gantar dan sebagian Haurgeulis (berbatasan dengan Kabupaten Subang), Desa Cikawung di Kecamatan Terisi (yang berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Sumedang), dan Blok Karangjaya di Desa Mangunjaya di Kecamatan Anjatan, yang merupakan imigran dari Bandung dan Sumedang.

Ada pula bahasa Sunda fase Sunda kuna, yakni di Desa IlirBulak, dan Parean Girang di Kecamatan Kandanghaur, serta Desa Lelea dan Tamansari di Kecamatan Lelea. Bahasa Sunda fase Sunda kuna agak berbeda dengan fase Sunda baru karena perbedaan dialek temporal. Perbedaan yang paling kentara adalah dalam bahasa Sunda kuno tidak mengenal undak-usuk (tingkatan berbahasa). Bahasa Sunda kuno juga tidak mengenal vokal /eu/, tetapi hanya /e/ saja. Belum lagi perbedaan pada kosakata.

Bahasa Jawa di Kabupaten Indramayu sekarang ada tiga dialek. Mayoritas adalah dialek Dermayu (Indramayu). Tetapi ada pula bahasa Jawa dialek Cerbon (Cirebon), yakni di Desa KrangkengKalianyar, dan sekirarnya di Kecamatan Krangkeng, yang berbatasan dengan Kabupaten CirebonBahasa Jawa dialek Tegal-Brebes juga ada di wilayah barat Kabupaten Indramayu karena pada tahun 1920-an terdapat migrasi dari Tegal-Brebes ke wilayah tersebut, yakni di beberapa desa atau blok di Kecamatan Haurgeulis, Anjatan, PatrolSukra, dan Bongas.

Bahasa Jawa dialek Dermayu mayoritas digunakan masyarakat Indramayu, yakni kira-kira 1,5 juta penduduk. Ada dua tingkatan dalam bahasa Jawa dialek Dermayu yang merupakan dialek sosial (sosiolek), yakni tingkatan bagongan atau ngoko dan tingkatan bebasan atau besiken atau krama. Diperkirakan warga yang menguasai bebasan sekitar 20%-40%.

Hingga kini, basa Jawa dialek Dermayu menjadi mata pelajaran muatan lokal di Kabupaten Indramayu dengan nama Bahasa Indramayu. Di jenjang SD/MI, Bahasa Indramayu diajarkan oleh guru kelas, di SMP/MTs oleh guru mata pelajaran, dan SMA/SMK/MA oleh guru mata pelajaran. Meskipun demikian, guru-guru tersebut bukanlah lulusan program studi yang sesuai. Hal itu karena hingga kini belum ada perguruan tinggi yang membuka program studi bahasa Jawa dialek Dermayu. Selama ini pemerolehan ilmu dan wawasan kebahasaan guru-guru berasal dari lingkungan rumah, pergaulan, ataupun pertemuan semacam diklat (pendidikan dan latihan), bimtek (bimbingan teknis), ataupun lokakarya yang diadakan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu maupun Provinsi Jawa Barat

Upacara Adat

v Mapag Dewi Sri – Upacara panen padi di suatu wilayah



v Mapag Tamba – Upacara untuk mengusir penyakit (hama) saat bertani



v Nadran – Tradisi nelayan atas rasa syukur hasil tangkap ikan



v Ngarot – Upacara adat agar hasil pertanian berlimpah



v Ngunjung – Ziarah makam keramat



v Sedekah Bumi – Rasa syukut petani kepada Tuhan




Kesenian

v  Tarling



v Tari topeng Dermayu



v Sintren/lais



v Genjring akrobat



v Sandiwara



v Berokan



v Singa Depok & Kebo Ngamuk




Makanan Tradisional

Kuliner Indramayu tak jauh beda dengan kuliner Cirebon, di samping mempunyai kuliner khas Cirebonan yakni khas daerah Indramayu dan Cirebon, Indramayu juga punya beberapa kuliner khas Dermayonan yakni khas Indramayu.

v Pedesan Entog



v Pindang Gombyang Manyung



v Bubur Indramayu



v Rumbah



v Nagasari



v Koci



v Dodol Mangga



v Burbahcek



v Kerupuk Udang



v Kerupuk Tike



v Kerupuk Kulit Ikan



v Terasi



vCimplo



semoga artikel ini dapat memberikan informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar