Kabupaten Indramayu (Carakan:ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦆꦤ꧀ꦢꦿꦩꦪꦸ); Aksara
Sunda: (ᮊᮃᮘᮥᮕᮃᮒᮦᮔ᮪ᮄᮔ᮪ᮓᮁᮃᮙᮃᮚᮥ) adalah
salah satu kabupaten di Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Indramayu. Nama Indramayu berasal dari kecantikan Istri Raden Arya
Wiralodra bernama Nyi Endang Darma Ayu, yaitu salah satu pendiri
Indramayu abad 1527 M. Nyi Endang Darma Ayu. Sebutan Darma Ayu lama kelamaan menjadi Dermayu dan In
Darmayu, kemudian menjadi Indramayu.
Sejarah
Sejarah
putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah bernama Raden
Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, dalam tapa
baratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat wangsit
"Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah disana"
R.
Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh-tokoh
lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan
sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri
Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang
pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran
dari Palembang yang mengajarkan Kanuragan dengan 24 muridnya. Pedukuhan
tersebut berkembang dan diberi nama "Darma Ayu" oleh R. Wiralodra
yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan
tkesaktiannya "Nyi Endang Darma", serta dapat diartikan "Kewajiaban
Yang Utama" atau "Tugas Suci". Pedukuhan Cimanuk yang diberi
nama "Darma Ayu" yang kemudian berubah menjadi "Indramayu",
setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan
berdirinya oleh R. Wiralodra pada hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharram 934H
atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527. Titimangsa tersebut
resmi sebagai Hari Jadi Indramayu.
v Setelah
1527, Daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi :
Propinsi
Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.
v Tahun
1546 menjadi bagian kesultanan Cirebon.
v Tahun
1615 sebelah timur Sungai Cimanuk menjadi bagian keultanan Cirebon dan bagian
baratnya termasuk dalam wilayah kerajaan Mataram.
v Tahun 1681, mulai dikuasai kompeni. Zaman pemerintahan Daenles (1806 - 1811) daerah sebelah barat sungai Cimanuk dimasukan dalam prefektur Cirebon Utara. Pada zaman kompeni menjadi ajang masuk pertempuran segitiga antara kompeni, Mataran dan Banten.
v Tahun
1706, Indramayu jatuh kedalam kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti
halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama
berada dalam kekuasaan penjajahan.
Geografi
Bahasa
Secara
umum ada dua bahasa daerah yang digunakan
masyarakat Kabupaten Indramayu, yakni bahasa Jawa dan Sunda.
Bahasa Jawa digunakan oleh mayoritas masyarakat, yakni kira-kira 90% dari
sekitar penduduk yang berjumlah 1,7 juta jiwa. Sisanya menggunakan bahasa
Sunda.
Ada
dua jenis bahasa Sunda yang digunakan. Pertama, bahasa Sunda Priangan atau
bahasa Sunda fase baru, yang digunakan masyarakat di Kecamatan Gantar dan
sebagian Haurgeulis (berbatasan
dengan Kabupaten Subang), Desa Cikawung di Kecamatan Terisi (yang
berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Sumedang), dan Blok Karangjaya
di Desa Mangunjaya di Kecamatan Anjatan, yang merupakan
imigran dari Bandung dan Sumedang.
Ada
pula bahasa Sunda fase Sunda kuna, yakni di Desa Ilir, Bulak, dan Parean Girang di Kecamatan Kandanghaur, serta Desa Lelea dan Tamansari di Kecamatan Lelea.
Bahasa Sunda fase Sunda kuna agak
berbeda dengan fase Sunda baru karena perbedaan dialek temporal. Perbedaan yang
paling kentara adalah dalam bahasa Sunda kuno tidak mengenal undak-usuk (tingkatan
berbahasa). Bahasa Sunda kuno juga tidak mengenal vokal /eu/, tetapi hanya /e/
saja. Belum lagi perbedaan pada kosakata.
Bahasa
Jawa di Kabupaten Indramayu sekarang ada tiga dialek. Mayoritas adalah dialek Dermayu (Indramayu).
Tetapi ada pula bahasa Jawa dialek
Cerbon (Cirebon), yakni di Desa Krangkeng, Kalianyar,
dan sekirarnya di Kecamatan Krangkeng, yang berbatasan
dengan Kabupaten Cirebon. Bahasa Jawa dialek
Tegal-Brebes juga ada di wilayah barat
Kabupaten Indramayu karena pada tahun 1920-an terdapat migrasi dari
Tegal-Brebes ke wilayah tersebut, yakni di beberapa desa atau blok di Kecamatan
Haurgeulis, Anjatan, Patrol, Sukra,
dan Bongas.
Bahasa Jawa dialek Dermayu mayoritas digunakan masyarakat Indramayu, yakni kira-kira 1,5 juta penduduk. Ada dua tingkatan dalam bahasa Jawa dialek Dermayu yang merupakan dialek sosial (sosiolek), yakni tingkatan bagongan atau ngoko dan tingkatan bebasan atau besiken atau krama. Diperkirakan warga yang menguasai bebasan sekitar 20%-40%.
Hingga kini, basa Jawa dialek Dermayu menjadi mata pelajaran muatan lokal di Kabupaten Indramayu dengan nama Bahasa Indramayu. Di jenjang SD/MI, Bahasa Indramayu diajarkan oleh guru kelas, di SMP/MTs oleh guru mata pelajaran, dan SMA/SMK/MA oleh guru mata pelajaran. Meskipun demikian, guru-guru tersebut bukanlah lulusan program studi yang sesuai. Hal itu karena hingga kini belum ada perguruan tinggi yang membuka program studi bahasa Jawa dialek Dermayu. Selama ini pemerolehan ilmu dan wawasan kebahasaan guru-guru berasal dari lingkungan rumah, pergaulan, ataupun pertemuan semacam diklat (pendidikan dan latihan), bimtek (bimbingan teknis), ataupun lokakarya yang diadakan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu maupun Provinsi Jawa Barat
Upacara Adat
v Mapag Dewi Sri – Upacara panen padi di suatu wilayah
v Mapag
Tamba – Upacara
untuk mengusir penyakit (hama) saat bertani
v Nadran – Tradisi nelayan atas rasa syukur
hasil tangkap ikan
v Ngarot – Upacara adat agar hasil pertanian
berlimpah
v Ngunjung – Ziarah makam keramat
v Sedekah
Bumi – Rasa syukut
petani kepada Tuhan
Kesenian
v Tarling
v Tari topeng Dermayu
v Sintren/lais
v Genjring akrobat
v Sandiwara
v Berokan
v Singa Depok & Kebo Ngamuk
Makanan Tradisional
Kuliner
Indramayu tak jauh beda dengan kuliner Cirebon,
di samping mempunyai kuliner khas Cirebonan yakni khas daerah Indramayu dan Cirebon, Indramayu juga punya
beberapa kuliner khas Dermayonan yakni khas Indramayu.
v
Pedesan Entog
v
Pindang Gombyang Manyung
v
Bubur Indramayu
v
Rumbah
v
Nagasari
v
Koci
v
Dodol Mangga
v
Burbahcek
v
Kerupuk Udang
v
Kerupuk Tike
v
Kerupuk Kulit Ikan
v Terasi
vCimplo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar